Thursday, April 27, 2017

Ayah

ayahku tak sempurna!

demikian yg selama ini ingin aku teriakkan pada dunia, meski ujungnya hanya lirih saja, apalagi saat melewati segala hal yg bertema ayahanda, seperti membaca hestek macam ayahkuidolaku - kesayanganbapak - mydadmyhero dan semacamnya, atau tiap kali ayah membuatku (atau ibuku) kecewa, atau saat aku butuhkan dan ayah tak selalu ada..

kamu sempurna?

demikian tanya balikku pada diri sendiri, dengan kekuatanku aku bisa berdiri, yaa tidak sepenuhnya sempurna - aku sadari, namun siapa buat aku tak sempurna seperti ini? kepada sesosok ayah kan tanggung jawab itu kembali? mukaku pongah hatiku meninggi..

pada ayahmu, kamu sempurna?

kenapa aku? tingkah lakuku... ucapanku... pilihan hidupku... ya... terserah padaku... aku ya aku... anak perempuan ayahku... aku - anak - ayahku... untuk mengulangnya lidahku kelu... tertunduk aku malu, jadi anak berbaktikah aku? tiba-tiba ragaku lesu... aku diselimuti ragu... Yang Maha Tahu, salahkah aku?

adakah yang sempurna?

aku tergugu menyibak kegelapan, menelusuri nadi jiwa memilah bayangan, menarik masa lalu yang dalam tertekan, hadirkan lagi banyak catatan.. saat yg menyenangkan, saat yg menenangkan, saat yg mengharukan.. dan itu kenyataan! 
maafkan aku, Ayah
there are no perfect parents, and there are no perfect children, but there are plenty of perfect moments along the way (DaveWillis)
Selamat jalan Ayah yang telah mencintaiku sepenuh hatinya, aku mencintaimu. 
Sesungguhnya kami adalah milikNya, dan kepadaNya kami kembali.

Ketika ayah pulang